Artikel/ Bacaan

Dunia Itu Indah

Posted on Updated on

“Tak Habisnya Karunia-Nya yang begitu indah menghiasi seisi dunia hingga lautpun tak akan cukup untuk menuliskan karunia-Nya. Maka Bersyukurlah selalu Kepada Allah SWT dalam setiap nafas.”

14717123_1195895487170590_5591942927736518037_n

14729312_1194676147292524_1267713798582958811_n

14732206_1195458703880935_6014624310741135864_n

gfgfgf

14641962_1195895437170595_512813798363566394_n

14642164_1194676887292450_3661847394796166716_n

14690859_1194676827292456_1527788442716868943_n

14691126_1195458390547633_4680917576041833700_n

14695516_1195895527170586_5616266171695161174_n

14716136_1195458637214275_9192575764472409139_n

 

Rumpun Padi

Posted on

(Puisi untuk Pak Tani Panen Padi)

20160905_165135Subur  Menghijau dipagi hari

sorak soranda burung -burung

hiasi pagi nan indah

celoteh- celoteh dedaunan mendayu- dayu

rumpun padi berbaris bergoyang

merunduk- runduk lambaikan bijian

bijian merekah hendak dipetik

pertanda hari pesta nan datang

bersama bulir- bulir pembawa kehidupan

sebulir jadi serantang

serantang jadi senampan

senampan jadi setampah…..

dan akhirnya menjadi nafkah…

bagi kehidupan

Hati Yang Tahu Putih Hitam

Posted on

Dahulu mata tertutup….

Kemeriahan hidup..

Kemewahan..

Mencari Puji-Pujian insan

Menjadi Budak Popularitas….

 

Namun Saat dirasa..

Semua hambar

tanpa rasa tanpa irama..

bak ladang tanpa pohon,

sawah tanpa sayur , tanpa padi

sungai tanpa air, tanpa bebatuan

taman tanpa bunga….

 

namun kini …

manis hidup mulailah terasa

inilah belajar

inilah hidup..

hiduppun belajar ..

iman..

ikhsan..

syukur….

ikhlas…

ta’allum..

islahu qolbii..

islaakhul khayaat..

Tawakkal …….

Hijrahku

Posted on

Dalam lirih suara hati

berkata silir berganti

malam demi malam

tertoreh kata- kata

dari masa lampau nan hambar

menggersang di ufuk kalbu..

 

hari ini ….

seberkas cahaya demi cahaya..

tumbuh dan terus bersinar

menghidupkan lagi…

jiwa lelah nan tertidur jauh di negeri orang

 

Hari ini…

telah terbitlah hidupku

dari hijrahku

yang orang pandang tabu, jua berdebu..

disinilah ada karunia kalbu

sejuk… dalam hening…

terang dalam rintik hujan turun….

Silahkan Download Ebook (Buku Saku) Mutiara Islahul Qulub

Posted on

buku-iq-2-copyBuku Saku (ebook) Mutiara Islahul Qulub ini berisi tentang risalah dan motivasi untuk menjadikan Seseorang lebih baik, pengembangan diri ( Personal Development) dan perbaikan diri.

Berisi kata-kata bijak yang menyejukkan dan memotivasi. Terbit dalam berberapa seri.

Untuk download silahkan klik link di bawah ini :

ebook-mutiara-iqm-3

ebook-mutiara-iqm-2

ebook-mutiara-iqm-1

 

 

Ayo Rekaman

Posted on

mau lagu- lagumu direkam seperti sample2 di bawah ini, hubungi saya di : 085727663568, WA (085727663568), atau PIN : 5CBBD897 , facebook : Rizal Tsc , terjangkau

untuk sample bisa dilihat via link di bawah ini :

Rizal Juga sudah menciptakan beberapa lagu.
Koleksi lagu- lagu ciptaan rizal  :

Download dan dengarkan lagu Via Play List di reverbnation.com dengan Link Di bawah ini :

cara downloadnya : pilih lagu lalu pilih download

Untitled

Download & Dengarkan Lagu Rizal Tsc Via 4shared.com, link dibawah :

Dan Masih Banyak lagu2 yang lainya…

email : rizalintelegent@ymail.com

Download Buku B.Indonesia kelas VII ( Kurikulum 2013)

Posted on

Silahkan Klik di Bawah ini (sekali Klik otomatis Download) :

Kelas_07_SMP_Bahasa_Indonesia_Siswa   (Untuk Siswa)

Kelas_07_SMP_Bahasa_Indonesia_Guru     ( Untuk Guru)

 

 

 

Iran adalah Mayoritas Syiah, Bagaimanakah Islam Sunni di Iran?

Posted on Updated on

Penduduk Iran terdiri dari banyak etnis dan golongan mulai dari Kristen, Yahudi, Zoroastrian, Baha’is, Sunni, dan Syiah sebagai golongan penguasa. Namun, di antara golongan-golongan tersebut, kaum Sunni lah yang paling banyak ditindas oleh pemerintah Iran, dikarenakan perbedaan masalah aqidah antara Syiah dan Sunni.

Penghinaan Iran Terhadap Kaum Sunni

Dalam kekuasaan Iran, tak pernah ada ceritanya, orang Sunni duduk dalam kursi pemerintahan. Baik itu untuk menterinya ataupun sekadar calon presiden belaka. Ini terjadi sejak Revolusi Iran yang mengintegrasikan golongan Sunni ke dalam kaum minoritas. Dalam konstitusi Iran, sudah disepakai, presiden Iran haruslah seorang penganut Syiah. Syiah, tak pelak, telah membuat kaum Sunni menjadi sangat inferior.

Penghinaan kaum Syiah terhadap jamaah Sunni bisa dilihat jelas pada ritual Syiah setiap pekannya, misalnya saja dalam acara doa bersama yang memang kerap dilaksanakan berbarengan. Di Iran, kaum Sunni mencapai 20% dari populasi penduduk Iran yang berjumlah 70 juta orang.

Sunni Iran mengalami penekanan yang sistematik selama bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed Mufti Zadeh dan Syeikh Ali Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh. Pemerintah Iran juga menghancurkan masjid-masjid kaum Sunni, dan melarang adanya pendirian masjid Sunni lainnya sekarang ini. Bandingkan dengan Sinagog Yahudi yang banyak bertebaran di seantero Iran. Bahkan, azdan oleh kaum Sunni pun dilarang oleh pemerintah Iran.

Pengaruh Kaum Sunni Dalam Pemilu

Ada dua faktor yang mendasari analisis terhadap kaum Sunni Iran dalam pemilu. Pertama, kesatuan para pemilih Sunni dibawah pemimpin dan ulama Sunni. Kedua, tekanan internasional yang terus dialamatkan kepada Iran.

 

Sudah diketahui secara umum, jika bertahun-tahun sudah, kaum Sunni di Iran memilih menjadi golongan putih alias abstain setiap kali pemilu Iran dilaksanakan. Namun tahun 1997, para pemilih Sunni tiba-tiba saja muncul ke permukaan mendukung Khatami, dan menjadi fenomena tersendiri ketika itu.

Di zaman Khatami, yang beraliran liberal cukup dominan, kaum Sunni mulai dapat bersikap lega. Mereka membentuk kekuatan sendiri, dan baru zaman Khatami ini mereka mempunyai radio dan surat kabar sendiri. Kaum Sunni juga mulai bisa menyekolahkan anak-anaknya di universitas-universitas Iran. Tahun 2005, dalam pemilu Iran, Mustafa Moein-yang bertarung dengan Hashemi Rafsanjani, Mehdi Karroubi, dan Ahmadinejad-berjanji akan menempatkan seorang menteri dari kaum Sunni dalam pemerintahnnya.

Namun, seperti yang sudah terjadi, yang terpilih adalah Ahmadinejad, seorang presiden Syiah yang digambarkan sangat sederhana, namun ternyata sangat menekan kaum Sunni. Ahmadinejad juga sering kali mendapat sambutan luar biasa dari dunia internasional karena keberaniannya dalam menentang AS dan Israel, namun anehnya, sampai saat ini, Iran-yang tak lebih besar daripada Iraq yang sudah digempur habis-habisan oleh AS dan sekutu, masih baik-baik saja. Dalam artian, AS tidak pernah melakukan suatu tindakan yang nyata terhadap Iran.

Perkembangan Kaum Sunni

Kaum Sunni Iran hidup di pinggiran dan perbatasan. Sementara kaum Syiah, Kristen dan Yahudi menghuni kawasan kota-kota besar di Iran. Karroubi-sebelum pemilu-berjanji akan merevisi semua konstitusi Iran yang telah bertahun-tahun dilaksanakan, di antaranya adalah dengan melindungi kaum Sunni. Menurut Karoubi, kaum Sunni di Iran tak lebih berharga daripada orang asing di negara itu sendiri. Mousavi-jika terpilih-akan kembali membangun masjid pertama untuk kaum Sunni. Asal tahu saja, kaum Sunni Iran sekarang ini, jika melakukan shalat Jumat, harus di kedutaan besar asing!

 

Kemarahan kaum Sunni Iran terhadap Ahmadinejad dan pemerintahnya tak lepas dari kebijakan Iran sendiri selama ini. Selain itu juga karena perbedaan aqidah yang sangat besar, yaitu kaum Syiah tak mengakui keberadaan sahabat Rasul (kecuali Ali). Kaum Syiah menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib lebih utama daripada seluruh shahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula anak cucu sepeninggal beliau. Sesuatu yang oleh Ali bin Abu Thalib sendiri pernah disanggahnya semasa beliau hidup.

Pencetus pertama paham Syi’ah ini adalah seorang Yahudi dari negeri Yaman (Shan’a) yang bernama Abdullah bin Saba’ Al-Himyari, yang menampakkan keislaman di masa kekhalifahan ‘Utsman bin Affan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Asal Ar-Rafdh ini dari munafiqin dan zanadiqah (orang-orang yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran). Pencetusnya adalah Abdullah bin Saba’ Az-Zindiq. Ia tampakkan sikap ekstrem di dalam memuliakan ‘Ali, dengan suatu slogan bahwa ‘Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang ma’shum (terjaga dari segala dosa,).” (Majmu’ Fatawa, 4/435).

Tak pelak, ajaran Syiah sudah dianggap sebagai ajaran sesat dalam Islam dan ulama-ulama besar internasional pun sudah mengharamkannya. Dan hingga dibawah kekuasaan  Ahmadinejad sekarang ini, tampaknya nasib kaum Sunni di Iran akan tetap terus tertindas dan tertekan.